Yuk bersih-bersih kop-kopan Gunung Welirang

Pada hari jumat dan sabtu kemarin, para siswa dan siswi SMK St. Louis Surabaya bersama himpunan pecinta alam st.louis melakukan kegiatan outdoor di kawasan kop-kopan gunung welirang, perjalanan di mulai pada sore hari hingga tengah malam dan dilanjutkan pagi hari. Kegiatan tersebut sebagai sarana pembelajaran di alam terbuka sebagai salah satu bagian dari pembentukan karakter siswa yang di harapkan dapat menjadi pribadi yang baik, pribadi yang kompak dimana di ajarkan tentang bagaimana pentingnya kerjasama, saling tolong menolong. Dalam kegiatan tersebut para siswa di ajarkan untuk lebih menyatu dengan alam, melihat dan merasakan keindahan alam di sekitar dan dalam hal ini para siswa di beri kesempatan untuk sharing dengan kelompok masing-masing untuk membuat sebuah komitmen tentang hal-hal positif yang bisa di bagikan dan diterapkan kepada teman-teman lainnnya dan dapat memberikan contoh yang baik.
Selain itu para siswa juga di bekali dengan aksi nyata peduli lingkungan dengan cara membersihkan area sekitar camp, dari sampah pribadi hingga sampah yang berserakan untuk di bawa turun dan juga para siswa di tuntut untuk mengambil sampah yang di temukan di sekitar jalur pada saat kembali turun, dengan harapan supaya para siswa bisa memberikan contoh yang baik akan kepedulian lingungan dan menjaga lingkungan tetap bersih dan semua itu dilakukan dengan sangat antusias oleh para siswa siswi.
Semoga ini menjadi contoh positif untuk teman-teman lainnya dimanapun berada untuk tetap menjaga alam dan lingkungan kita.










0 komentar:

Pesan Kepedulian dari Puncak Penanggungan

Gunung Penanggungan (1.653 meter dpl) adalah gunung api tidak aktif yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Posisinya berada di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto (sisi barat) dan Kabupaten Pasuruan (sisi timur), berjarak kurang lebih 25 km dari Surabaya. Gunung Penanggungan merupakan gunung kecil yang berada pada satu kluster dengan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang jauh lebih besar.

Dilihat dari sisi sejarah, gunung ini memiliki nilai yang penting. Di sekujur lereng gunung yang pernah dinamai Gunung Pawitra ini ditemui berbagai peninggalan purbakala, baik candi, pertapaan, maupun petirtaan dari periode Hindu-Buddha di Jawa Timur. Berdasarkan studi selama dua tahun (2012-2014) ditemukan 116 situs percandian atau objek kepurbakalaan, mulai dari kaki sampai mendekati puncak gunung. Beberapa struktur yang ditemukan adalah Gapura Jedong (926 Masehi), Petirtaan Jalatunda (abad ke-10), Petirtaan Belahan, Candi Kendalisodo, Candi Merak, Candi Yudha, Candi Pandawa, dan Candi Selokelir. Selain bangunan Hindu, ditemukan pula punden berundak dan tempat pertapaan. Candi-candi di Gunung Penanggungan memiliki gaya yang unik, yaitu bangunannya menempel pada dinding gunung/lereng, tidak berdiri sendiri.

Selain sebagai kawasan sejarah dan ziarah, gunung berapi ini juga merupakan sasaran pendakian. Ada empat jalur pendakian yang umum digunakan, yaitu jalur (1) Betro, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol; (2) Petirtaan Jalatunda, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas; (3) kawasan vila Trawas; dan Kecamatan Ngoro. Jalur pertama dari arah utara, Kabupaten Pasuruan, dan tiga jalur lainnya dari arah barat, wilayah Kabupaten Mojokerto.

Sebuah pengalaman yang sangat luar biasa setelah 5 tahun berselang tidak naik ke gunnung penanggungan tersebut, banyak perubahan yang terjadi, semula masih sepi tetapi lambat laun para peminat ppetualang semakin banyak dan jika dilihat kemarin hampir seperti pasar malam. Maka dari itu kami ingin menyuarakan kepeduliaan dari puncak penanggungan agar kita semua bisa tetap menjaga tempat tersebut agar tetap menjadi tempat yang nyaman bukan hanya untuk kita pribadi tetapi untuk orang lain juga. #sayawisatawanpeduli


















Kondisi puncak bayangan saat ramai oleh para pendaki..


" Yuk tetap jaga bersama keindahan dan kebersihan tempat ini. "

0 komentar: